Saturday 14 May 2016

Kisah Dua Orang Bersaudara

Di sebuah desa yang subur, hiduplah dua lelaki bersaudara. Sang kakak telah berkeluarga dan dikaruniai 2 orang anak, sedangkan si adik masih melajang.
Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika panen, hasilnya mereka bagi sama rata.
Di suatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berfikir. "pembagian ini sungguh tidak adil, seharusnya kakakku lah yang mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup dengan istri dan kedua anaknya“.
Maka di malam yang sunyi itu diam-diam dia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkanya di lumbung padi milik kakaknya.
Ditempat yang lain, sang kakak juga berfikir, "pembagian ini adil jika adikku mendapat bagian yang lebih banyak, karena ia hidup sendiri, jika terjadi apa-apa dengannya tak ada yang mengurus, sedangkan aku ada anak dan istri yang kelak merawatku."
Maka sang kakakpun bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya dan mengantarkan dengan diam-diam ke lumbung milik sang adik.
Kejadian ini terjadi bertahun-tahun ...
Dalam benak mereka ada tanda tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti tak berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen?
Hingga disuatu malam yang lengang setelah panen, mereka berdua bertemu ditengah jalan.
Masing-masing mereka menggotong satu karung padi ...
Tanda tanya dalam benak merekapun akhirnya terjawab sudah, seketika itu juga mereka saling memeluk erat, mereka sungguh terharu berurai air mata menyadari betapa mereka saling menyayangi.
Beginilah seharusnya kita bersaudara ...
Jangan biarkan Harta menjadi pemicu permusuhan melainkan menjadi perekat yang teramat kuat diantara saudara.
Allah telah menanamkan cinta pada hati mereka yang mau lelah memikirkan nasib saudara-saudara mereka ...
Allah tidak akan membiarkan kita kekurangan jika kita selalu berusaha mencukupi kehidupan orang lain ...
Allah tak akan menyusahkan kita yang selalu berusaha membahagiakan orang lain ...
Semoga bermanfaat...
Barokallahu fiykum....

- KH Amir Hamzah, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ishlah Jakarta 

Tafakur Hati_ Syirik Hati Yang Tersembunyi!

_Dalam hidup kita...._ Bila *ALLAH* _sembuhkan kita daripada kesakitan melalui ikhtiar ubat yang kita ambil.. Kita nampak ubat.._ *Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _berjayakan kita dalam akademik melalui bijaknya kita dalam pelajaran.. Kita nampak kebijaksanaan kita.._ Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _bagi kita pekerjaan yang selesa melalui cemerlangnya kita dalam bidang yang diceburi..Kita nampak kecemerlangan kita.._ Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _bagi kita kekayaan harta melalui asbab gigihnya usaha kita dlm perniagaan.. Kita nampak kegigihan usaha kita.._ Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _kurniakan kita pasangan yang soleh/solehah serta keluarga yang bahagia.. Kita nampak baiknya kita.._ Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _keluarkan kita daripada masalah melalui bantuan manusia disekeliling.. Kita nampak baiknya manusia tersebut.._ Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _masyhurkan kita di pandangan mata manusia di dunia melalui asbab kelebihan kita.. Kita nampak hebatnya kita.._ Kita tak nampak *ALLAH*

Bila *ALLAH* _bagi segala jenis nikmat yang tak pernah mintak dibayar dan tak terhitung.. Kita hanya nampak indahnya nikmat itu.._ Kita tak nampak *ALLAH*

_Sungguh, mata hati kita masih buta dan samar.. Dek keangkuhan seorang hamba atau kotornya segumpal darah bernama hati mungkin.. Utk melihat Maha Mencipta disebalik kejadian.._

_Bukan senang untuk didik diri dan hati melihat_ *ALLAH* _dalam setiap langkah kita.. Tapi itulah hakikat kehidupan kita di sini.._ Datang dari *ALLAH* hidup untuk *ALLAH* dan balik kepada *ALLAH*. _Semoga ruh para rasul, nabi, tabien, syuhada, para pejuang agama, ulama, saudara mara, sahabat handai kita yang telah pulang kepada_ *ALLAH* dicucuri rahmat.. Kita PASTI menyusul..

Salam Ukhwah kerana *ALLAH*

*Semoga ada kebaikan dan manafaat untuk semua, In Shaa ALLAH*

Thursday 12 May 2016

Sekeping Hati

Seperti jasad lahir yang perlu makanan, hati juga perlukan makanan. Makanan hati ialah zikrullah (ingat Allah). Tanpa zikrullah, hati akan kelaparan. Jasad yang tidak mendapat makanan, akan menjadi lemah, maka begitu juga hati apabila tidak berzikir, ia akan lemah.  Hati yang lemah tidak akan mampu menerima kebenaran dan melakukan kebaikan. Akal mungkin mengakui, tetapi masih tidak dapat bertindak, kerana hati terlalu lemah. Ada pengetahuan, tetapi kurang kemahuan.

Jika terus dibiarkan tanpa zikir, hati akan sakit. “Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?.” (Muhammad: 29). Dan  jika berterusan dibiarkan, lama kelamaan hati itu akan mati. Apabila hati mati, terkuncilah ia daripada mendapat kebenaran secara total.  Pada  ketika itulah berlakulah seperti yang dinyatakan oleh Allah melalui firmanNya:” Allah Telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup . dan bagi mereka siksaan yang besar.” (al-Baqarah: 7).

Sambutan Maulidur Rasul SAW 1437H

Alangkah indah dunia ini sekiranya ketenangan dan kedamaian menyelubungi hidup kita..Maulid dapat membangkit kembali spiritual ummah mengenang perjuangan Rasulullah SAW hingga ke hari ini..